NYERI PUNGGUNG BAWAH, BUKAN OPERASI JAWABANNYA

Oleh : dr. Ratri Dwi Indriani, SpAn, FIPM FIPP - Ahli Anestesi dan Intervensi Nyeri RS Husada Utama.

Nyeri Punggung Bawah dialami sebagian besar populasi selama hidupnya, penyakit kedua setelah flu. Sebesar 60 persen akan sembuh sendiri dan sisanya akan menjadi kronik. Penyakit ini menyebabkan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Fakta yang menarik adalah 90 persen nyeri punggung bawah awalnya disebabkan faktor mekanik yaitu akibat dari pemakaian berlebih dari punggung yang mengakibatkan ligamen teregang, otot spasme dan akhirnya herniasi diskus intervertebralis. Penyebab dari nyeri punggung bawah yang karena herniasi diskus hanya sekitar 4 persen dan memang butuh pembedahan. Bagaimana dengan 96 persennya? Bisa dilakukan manajemen nyeri mulai dari obat obatan, manual therapy, sampai injeksi pada punggung (intervensi nyeri).

Punggung terbentuk atas tulang, sendi, otot, ligamen dan diskus intervertebralis. Penyebab utama dari nyeri punggung pada sebagian besar kasus adalah ligamen yang kendor, otot punggung yang spasme atau kaku dan sendi punggung yang meradang. Pada beberapa kasus yang jarang penyebabnya adalah nyeri pada tulang dan diskus intervertebralis. Nyeri punggung akibat ligamen, otot dan sendi tidak memerlukan terapi pembedahan, yang diperlukan adalah terapi yang mengembalikan struktur tubuh tersebut untuk bekerja kembali secara normal.

Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang penanganan nyeri sampai dalam tahap regenerasi ligamen, otot dan sendi dengan Regenerative Medicine. Regenerasi dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan yang bersifat regenerate ke dalam ligamen dan otot yang mengalami kelemahan, cara tersebut disebut Prolotherapy. Terapi ini belum begitu popular di Indonesia dan masih sedikit Pain Physician di Indonesia yang melakukan terapi ini padahal di luar negeri cara ini sudah lama dilakukan dengan efek samping minimal dan hasil yang bagus. Sekali lagi, tanpa pembedahan.

Untuk melakukan terapi Prolotherapy ini harus didahului dengan pemeriksaan oleh Pain Physician dengan seksama, untuk mengetahui struktur tubuh mana yang mengalami masalah dan apakah bisa dilakukan regenerative medicine ataukah cukup dengan fisioterapi atau bahkan harus dilakukan pembedahan. Dengan diagnosis yang tepat dan teknik injeksi Prolotherapy yang tepat memakai Guiding Ultrasound atau Fluoroscopy akan memberikan kesembuhan yang optimal.

Gambar : Ligament yang kendor karena cedera menyebabkan penekanan pada diskus dan herniasi, yang memberikan gejala nyeri punggung.

Sumber Pustaka :
1. Alderman D. "Prolotherapy for Low Back Pain". Pain Practice Management, 2007, 58-63.

2. Solmaz I, Orscelik A. "Feature and Clinical Effectiveness of The Regenerative Injection Treatments". Intech Open, 2019, 1-15.


Rabu, 06 Juli 2022